Mutu Layanan Kebidanan

Wujudkan Indonesia Sehat Bersama Bidan

PDCA 21.36


PDCA
  Pengertian Siklus PDCA
PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" adalah suatu proses pemecahan masalah empat langkah iteratif yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas. Metode ini dipopulerkan oleh W. Edwards Deming, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas modern sehingga sering juga disebut dengan siklus Deming. Deming sendiri selalu merujuk metode ini sebagai siklus Shewhart, dari nama Walter A. Shewhart, yang sering dianggap sebagai bapak pengendalian kualitas statistis. Belakangan, Deming memodifikasi PDCA menjadi PDSA ("Plan, Do, Study, Act") untuk lebih menggambarkan rekomendasinya.
Siklus PDCA
1.      Plan (Perencanaan)
Artinya merencanakan SASARAN (GOAL=TUJUAN) dan PROSES apa yang dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai dengan SPESIFIKASI tujuan yang ditetapkan. PLAN ini harus diterjemahkan secara detil dan per sub-sistem
Tahapan yang dilakukan :
1.      Mengidentifikasi output pelayanan, siapa pengguna jasa pelayanan, dan harapan pengguna jasa pelayanan tersebut melalui analisis suatu proses tertentu.
2.      Mendeskripsikan proses yang dianalisis saat ini
·       Pelajari proses dari awal hingga akhir, identifikasi siapa saja yang terlibat dalam prose tersebut.
·       Teknik yang dapat digunakan : brainstorming
3. Mengukur dan menganalisis situasi tersebut
·       Menemukan data apa yang dikumpulkan dalam proses tersebut
·       Bagaimana mengolah data tersebut agar membantu memahami kinerja dan dinamika proses
·       Teknik yang digunakan : observasi
·       Mengunakan alat ukur seperti wawancara
4. Fokus pada peluang peningkatan mutu
·       Pilih salah satu permasalahan yang akan diselesaikan
·       Kriteria masalah : menyatakan efek atas ketidakpuasan, adanya gap antara kenyataan dengan yang diinginkan, spesifik, dapat diukur.
5.Mengidentifikasi akar penyebab masalah
·       Menyimpulkan penyebab
·       Teknik yang dapat digunakan : brainstorming
·       Alat yang digunakan : fish bone analysis ishikawa
6.Menemukan dan memilih penyelesaian
·       Mencari berbagai alternatif pemecahan masalah
·       Teknik yang dapat digunakan : brainstorming
2.      Do (Kerjakan)
Artinya MELAKUKAN perencanaan PROSES yang telah ditetapkan sebelumnya. Ukuran-ukuran proses ini juga telah ditetapkan dalam tahap PLAN. Dalam konsep DO ini kita harus benar-benar menghindari penundaan, semakin kita menunda pekerjaan maka waktu kita semakin terbuang dan yang pasti kerjaan akan bertambah banyak.
Tahapan yang dilakukan :
1. Merencanakan suatu proyek uji coba
·  Merencanakan sumber daya manusia, sumber dana, dan sebagainya.
·  Merencanakan rencana kegiatan (plan of action)
2. Melaksanakan Pilot Project
Pilot Project dilaksanakan dalam skala kecil dengan waktu relatif singkat (± 2 minggu)
3.      Check (Evaluasi)
Artinya melakukan evaluasi terhadap SASARAN dan PROSES serta melaporkan apa saja hasilnya. Kita mengecek kembali apa yang sudah kita kerjaan, sudahkan sesuai dengan standar yang ada atau masih ada kekurangan.
Tahapan yang dilakukan
1.      Evaluasi hasil proyek
Bertujuan untuk efektivitas proyek tersebut
·  Membandingkan target dengan hasil pencapaian proyek (data yang dikumpulkan dan teknik pengumpulan data harus sama)
·  Target yang ingin dicapai 80%
·  Teknik yang digunakan: observasi dan survei
·  Alat yang digunakan: kamera dan kuisioner
2.      Membuat kesimpulan proyek
·  Hasil menjanjikan namun perlu perubahan
·  Jika proyek gagal, cari penyelesaian lain
·  Jika proyek berhasil, selanjutnya dibuat rutinitas
4.      Action (Tindak lanjut)
Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil SASARAN dan PROSES dan menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang telah kita kerjaan masih ada yang kurang atau belum sempurnya, segera melakukan action untuk memperbaikinya. Proses ACT ini sangat penting artinya sebelum kita melangkah lebih jauh ke proses perbaikan selanjutnya.
Tahapan yang dilakukan :
1. Standarisasi perubahan
·      Pertimbangkan area mana saja yang mungkin diterapkan
·      Revisi proses yang sudah diperbaiki
·      Modifikasi standar, prosedur dan kebijakan yang ada
·      Komunikasikan kepada seluruh staf, pelanggan dan suplier atas perubahan yang dilakukan.
·      Lakukan pelatihan bila perlu
·      Mengembangkan rencana yang jelas
·      Dokumentasikan proyek
2. Memonitor perubahan
·      Melakukan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur
·      Alat yang digunakan : …….
  Contoh Masalah yang Diselesaikan dengan Siklus PDCA
1.    Plan
Masalah                  
Kurangnya cakupan K1 dan K4 di Puskesmas XXX Surabaya
Judul Rencana       
Upaya Meningkatkan Mutu Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas XXX Surabaya
Rumusan Masalah dan Uraian Masalah
a.       Mengapa
Mengapa dilakukan upaya peningkatan mutu pada pelayanan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas XXX Surabaya?
Jawab : karena kurangnya K1 dan K4 di Puskesmas XXX Surabaya
b.      Apa
Apa tujuan dilakukannya upaya peningkatan mutu pada pelayanan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas XXX Surabaya?
Jawab : Untuk memenuhi target cakupan K1 dan K4 sesuai target MDGs. K1 sebesar 100% dan K4 sebesar 95%
c.       Siapa
Siapa yang menjadi sasaran dalam upaya peningkatan mutu pelayanan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas XXX Surabaya?
Jawab : ibu hamil di wilayah Puskesmas XXX dan petugas pelayanan di Puskesmas XXX Surabaya
d.      Dimana
Dimana dilakukannya upaya peningkatan mutu pelayanan pemeriksaan kehamilan?
Jawab : Di Puskesmas XXX Surabaya
e.       Kapan
Kapan dilakukan upaya peningkatan mutu pelayanan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas XXX Surabaya?
Jawab : pada bulan Oktober minggu pertama samapai minggu keempat.
f.       Bagaimana
Bagaimana upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas XXX Surabaya?
Jawab : dengan pengadaan pelatihan peningkatan mutu bagi para pelaksana pelayanan pemeriksaan kehamilan dan penyuluhan bagi ibu hamil tentang pentingnya memeriksakan kehamilan secara rutin

0 komentar:

Posting Komentar